Open top menu
Senin, 13 Oktober 2014

Jika kebetulan tengah berada di rumah dan menyaksikan kumandang azan maghrib di ANTV, tentulah akan didapati video tampilan dari sebuah masjid yang berbeda dengan masjid-masjid lainnya. Sebuah masjid yang memiliki tampilan sederhana namun berkesan futuristik.
Masjid tersebut membuat diriku penasaran untuk tahu lebih detil tentangnya. Hingga melalui pencarian via internet, diriku mengetahuinya.
Masjid tersebut bernama Masjid Al Irsyad yang berada di kawasan Kota Baru Parahyangan, Bandung. Dan tatkala diriku dan istri berencana untuk rihlah ke Bandung, maka masjid tersebut menjadi salah satu tujuan utamanya.
Dan alhamdulillah, di Sabtu pagi pada liburan panjang awal April lalu, kami berdua berkesempatan untuk singgah di masjid tersebut.
Perjalanan menuju masjid ini dari kota Bandung cukuplah mudah. Dengan menaiki Shuttle Bus yang berangkat dari Alun-alun Bandung, kami dapat sampai ke Kota Baru Parahyangan tempat di mana masjid tersebut berlokasi bahkan tepat di depan area masjid.
Lokasi masjid yang berdiri di atas tanah yang lebih tinggi dari area sekitar, menjadikannya mudah terlihat dari kejauhan.
Setiba di lokasi, kami langsung menuju ke halaman masjid tersebut. Karena untuk mengambil photo beberapa bagian dari masjid tersebut harus mendapatkan izin terlebih dahulu, akhirnya kami menemui pengurusnya. Dengan ramah beliau menemui kami dan memberikan izin untuk mengambil photo. Bahkan beliau juga sedikit memberikan informasi berkenaan dengan masjid tersebut. Menurut beliau izin diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan photo untuk tujuan komersial.
Sekilas Tentang Masjid Ini
Masjid ini dibangun oleh pengembang dari kawasan Kota Baru Parahyangan yaitu PT Belaputra Intiland. Disain dari bentuk bangunan masjid ini diarsiteki oleh Ridwan Kamil, salah seorang arsitek handal negeri ini.
Pembangunannya dilaksanakan sejak 07 September 2009 hingga selesai dan diresmikan pada 27 Agustus 2010.
Karena konsep dan desainnya yang cukup menakjubkan, maka beberapa penghargaan international sempat disandang oleh Masjid ini. Diantaranya penghargaan dari National Frame Building Association sebagai salah satu Building of The Year 2010 dalam kategori arsitektur religius. Dan karena memiliki konsep bangunan yang ramah lingkungan maka pada 2011, Masjid ini juga mendapatkan penghargaan sebagai FuturArc Green Leadership Award 2011 oleh Building Contruction Information (BCI).
Tampilan Eksterior
Memasuki halaman masjid mata kami disuguhkan bentuk bangunan masjid yang begitu mengesankan. Berbeda dari masjid-masjid lainnya, masjid ini tidak memiliki kubah.
Bentuknya yang menyerupai kubus terlihat begitu bersahaja. Namun penataan batu bata pada keseluruhan dinding masjid tersebut benar-benar mengagumkan. Peletakkan bata yang berbentuk lubang seperti kisi-kisi pada bidang-bidang tertentu di antara bata solid, jika dilihat dari agak jauh, menghadirkan lafaz arab dua kalimat syahadat.
Menyesuaikan dengan bentuknya dan untuk memberikan akses yang mudah bagi para jamaah, masjid ini menyediakan tiga buah pintu utama. Masing-masing berada di sisi timur, utara dan selatan.
Ketiga pintu tersebut memiliki bentuk yang sama. Sebuah lorong yang menjorok ke halaman hadir untuk memberikan kenyamanan lebih kepada para jamaahnya dari sengatan matahari atau guyuran hujan. Beberapa bangku diletakkan di sana sebagai tempat duduk untuk menunggu. Deretan majalah dinding yang memuat beragam informasi berkaitan dengan aktifitas meramaikan masjid ditampilkan secara informatif.
Pada sisi utara terdapat sebuah koridor minimalis yang menghubungkan pintu masuk masjid dengan ruang wudlu, toilet dan kantor pengurus masjid.
Sementara itu pada sisi barat atau bagian kiblat terdapat bukaan yang lebar pada bagian tengahnya. Untuk menghadirkan nuansa sejuk dan alami dibuatlah kolam kecil di sana dengan sebuah batu berbentuk bola berukuran besar yang berada di atasnya.
Masih di halaman masjid pada sisi barat daya, dekat jalan masuk ke areal masjid, terdapat sebuah menara yang tingginya sekitar 24 meter dan terbuat dari material atau bahan yang sama dengan bangunan masjid.
Di bagian barat dari menara tersebu namun di luar dari area masjid, berdiri di sana sebuah sekolah Islam bernama Al-Irsyad Satya Islamic School.
Tampilan bagian luar masjid ini dari bangunan hingga menaranya, semuanya terlihat begitu selaras dengan alam sekitarnya.
Di tambah lagi adanya empat buah undakan terbentang mengelilingi bangunan masjid, menjadikannya terlihat begitu elegan dan megah.
Dan terakhir halaman masjid nan luas dengan penataan yang rapi dan kondisinya yang selalu bersih dan asri, menjadikannya kian sempurna untuk dipandangi dari segala sudut, sisi dan jarak.
Tampilan Interior
Mengunjungi masjid tidaklah lengkap tanpa masuk ke bagian dalamnya untuk menunaikan sholat tahiyyatul masjid dua rakaat sebelum menikmati apa yang ada di dalamnya.
Setelah mengambil air wudlu, melalui salah satu pintu yang ada, kamipun masuk ke dalam ruang sholat masjid. Beberapa orang terlihat tengah sholat di sana. Begitu pula kami.
Selepas sholat kami coba nikmati keanggunan interior masjid ini.
Ruang sholat masjid ini tidaklah memiliki kolom atau pilar di tengah ruangan untuk menopang atap sehingga seakan terasa begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang atapnya.
Tidak ada ruang khusus yang memisahkan jamaah pria dan wanita. Hanya sebuah area tertentu yang dikelilingi pembatas putih dialokasikan untuk jamaah wanita.
Karena dindingnya ditata sedemikian rupa hingga terdapat banyak celah di sekelilingnya, menjadikan sirkulasi udara di ruang masjid ini begitu baik. Belum lagi ditambah bukaan pada sisi kiblat yang begitu lebar. Sehingga tidak terasa gerah atau panas di dalamnya meskipun AC atau kipas angin tak terpasang di sana.
Untuk menambah kesan alaminya, lantai masjid tidaklah dibuat menghampar hingga bagian bawah dindingnya melainkan disisakan sekitar setengah meter di setiap sisinya. Kalau di sisi kiblat dibuat semacam kolam, maka di ketiga sisi lainnya diletakkanlah bebatuan putih sebagai hiasan.
Pencahayaan pada siang hari tidaklah memerlukan penerangan dari lampu. Sinar matahari dapat masuk dan berpendar ke dalam ruang masjid melalui celah-celah yang ada pada dinding.
Namun untuk malam hari, 99 buah lampu sebagai simbul asmaul husna yang dipasang sebagai dekorasi di bagian atap, siap untuk menerangi ruang sholat masjid ini.
Berpindah ke sisi depan dari tempat di mana mihrab dan juga mimbar berada. Di sana kami menjumpai mihrab yang terbuka sehingga pemandangan hijau di belakang mihrab dapat terlihat dengan jelas.
Sebagai sutrah (penghalang) untuk tempat imam dan jamaah di belakangnya, digunakanlah sebuah batu yang berbentu bulat dengan bertuliskan lafaz Alloh.
Berbeda dengan kebanyakan masjid yang mimbarnya terbuat dari kayu dengan beragam ukiran sebagai ornamennya, mimbar masjid ini terlihat cukup sederhana. Meski begitu terasa cukup serasi dengan tampilan interior masjid ini.
Kesederhanaan itu indah dan jika diwujudkan dalam bentuk bangunan masjid bisa ditampilkan dengan berbagai gaya bahkan futuristik sekalipun. Tidak perlu aneka warna yang menghias, warna putih, abu-abu dan hitampun cukup untuk mewakili keindahan itu.
Keindahan yang menjadikan siapapun tak jemu memandangnya hingga waktu berlalu tanpa terasa. Dan kamipun mesti mengakhiri kunjungan kami di Masjid Al Irsyad. Sungguh pengalaman yang berkesan bagi kami dapat singgah di masjid yang menarik ini.

0 komentar